Dalam kaitannya untuk meraih service excelent dalam perusahaan, unsur sumberdaya manusia sangat perlu diperhatikan. Sumberdaya manusia merupakan faktor penting yang secara langsung sebagai pelaku dalam penerapan konsep service excelent tersebut.
Dalam pemilihan sumberdaya manusia perlu diperhatikan beberapa unsur yakni sikap, prilaku, serta kepribadian yang akan berpengaruh terhadap tingkat ketercapainan service excelent. Sebuah perusahaan akan dikatakan berhasil menerapkan service excelent jika pelanggan terkesan dan menilai baik sikap, prilaku, serta kepribadian yang ditunjukkan saat melakukan pelayanan.
Dalam suatu hadits Bukhori meriwayatkan bahwa Islam mengajarkan bahwa sikap, prilaku, serta kepribadian harus dimiliki seseorang ketika melakukan perdagangan. Nabi Muhammad pernah bersabda yang artinya : Dari jabir ra. Bahwasanya Rosullah saw bersabda : “Allah menyayangi seseorang yang bermurah hati ketika menjual, ktika membeli dan ketika mengadakan penagihan”. (HR. Bukhori)
Dari sini maka dapat dilihat bahwa Allah telah memerintahkan kepada manusia untuk memiliki sikap-sikap tersebut. Jika Allah telah memerintahkan demikian, maka dibalik semua itu akan tercipta sebuah hal yang luar biasa yang akan membawa kepada kebaikan dan kebahagiaan bagi semua, yakni tercapainya penerapan service excelent dan kepuasan pelanggan.
Betapa tinggi nilai ajaran islam yang begitu mengedepankan kemaslahatan bagi umatnya. Lebih jauh lagi untuk mewujudkan pelayanan terbaik (service exelent) tersebut Jalaludin (2007:127) mengatakan masih diperlukan sebuah sikap mengenai bagaimana cara menjalankan dedikasi tersebut antara lain yakni:
1. Ikhlas : Memurnikan motivasi
Motivasi merupakan energi bagi amal yang dilakukan. Motivasi itu menjadi pendorong seseoran untuk bekerja secara maksimal atau yang membuatnya lupa akan rasa letih dan lesu. Motivasi seseorang dalam bekerja ada yang terlihat, dan ada yang tersembunyi karena memang ia berada di dalam hati.
Islam memberikan perhatian serius pada niat atau motivasi ini. Lurusnya niat dan murninya motivasi karena Allah menjadikan suatu aktivitas duniawi bernilai ukrowi. Ikhlas merupakan harapan pada keridho’an Allah dan pahala melalui semua ucapan, amal dan pengabdian yang dilakukan tanpa dorongan oleh kepentingan pribadi. Keikhlasan itulah yang menjadi energi yang mampu menjaga ruh ’amal (semangat bekerja).
2. Tajarrud : Dedikasi dalam organisasi
Tajarrud berarti loyalitas. Yaitu tidak mencampuri sesuatu dengan yang lain. Disebut mutajarrid (orang yang melakukn tajarrud) ketika ia tekun, sepenuh hati dan sepenuh jiwa untuk sesuatu. Tajarrud berarti membersihkan dan melepaskan diri dari keterikatan dengan sesuatu yang akan membebaninya dan menghambatnya dalam menghukumi atau menyikapi sesuatu, diri sendiri, dan orang lain.
3. Tsabat : Keteguhan yang melahirkan Kesinambungan
Tsabat bermakna teguh pendirian dan tegar dalam menghadapi ujian serta cobaan di jalan kebenaran. Dan tsabat sebagai daya tahan yang melahirkan sikap pantang menyerah. Tsabat itu ketahanan diri dalam menghadapi berbagai hal yang merintanginya, sehingga organisasi mampu meraih cita-cita dan merealisasikan tujuan-tujuannya. Terhadap seorang pekerja, tsabat berarti senantiasa bekerja dan berjuang menempuh perjalanan yang amat panjang dengan terus menjalankan pekerjaan yang diamanatkan kepadanya.